Call Centre-Mahsun Ismail: 0819-392-00101

Si Jago Merah Melalap di Bangkes




Bangkes. Ahad (10/09/2014), warga kampung Angsanah Barat desa Bangkesdigegerkan dengan lalapan si Jago Merah. Asap hitam mengepul di atas kandangsapi milik H. Halili (50 tahun). Warga yang melihat kepulan asap dan mendengarteriakan minta tolong pun lari tunggang langgang dengan menjinjing ember.
Menurut H. Halili, api berkobar saat ia ada di dalam kandang sapi dan sedangmembuat asap untuk menusir nyamuk dari kandang sapinya. Naas, api asap yang iabuat menyambar tumpukan kulit jagung cadangan pakan sapi. Tumpukan kulit jagungtersebut terletak tepat di bagian atas kandang (Red. Turung). Api dengancepat membesar dan melahap bagian atas kandang.
H. Halili sendiri kebingungan tatkala melihat api tiba-tiba membesar diatasnya. Ia lari ke luar kandang dan meminta pertolongan. Istrinya yang sedangmandi di sungai belakang rumahnya mendengar teriakan H. Halili. Bu Hor,panggilan akrab isteri H. Halili melihat kandang sapinya telah mengepulkanasap. Api mulai meninggi ke atas atap kandang. Mereka berdua pun sama-samaberteriak minta tolong.
Warga yang melihat kobaran api dari atas, dan mendengari suara orangberteriak pun berlari bermaksud menolong. Aziz, salah satu tetangga korbanlangsung menaiki atap kandang yang sudah berkobar dan berteriak minta airdisusul oleh beberapa warga yang lain. Dua ekor sapi di dalam kandangdikeluarkan dengan paksa oleh warga sekitar setelah sebelumnya berusahamenghindar dari arang-arang yang mulai berjatuhan.
Beruntung, 10 menit kemudian, api berhasil dipadamkan oleh warga dantidak sampai menjalar ke bangunan yang lain. Dua ekor sapi milik H. Haliliselamat, meski terdapat sedikit luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.
Sa’rani dan Sri, anak dan menantu H. Halili datang dari sawah setelahapi padam. Mereka berdua rencananya hendak memanen tembakau sore ini. Karenamendengar terjadi kebakaran di rumahnya, mereka harus pulang.
Menurut P. Nan, salah seorang warga sekitar, musim kemarau sekaligusangin seperti sekarang sebaiknya menghindari membuat api yang dapat memicukebakaran.
“Samangken kan nemur. Napa pole angin enga’ nikah. Kajuaen jhe’ghempangah ekello’. Deddih nampu bek tengateh mun ngubbhere kampoan ” (Red.Sekarang kan musim kemarau. Apalagi angin seperti sekarang. Kayu-kayu mudahsekali terbakar. Jadi harus lebih berhati-hati kalau mau membakar sampah.)paparnya. (UnZ)
 Sumber berita dan foto (Klik)

0 komentar:

Footer Logo

PKD office

Jl. Jalinan Tengah Bangkes Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan Madura-Jatim.

(Rumah H. Syamsul Arifin Dahri)
Copyright © 2013 PKD Pamekasan and Blogger Templates - Anime Music.