PAMEKASAN, KOMPAS.com — Ribuan warga di Pamekasan,
Jawa Timur, Senin (20/8/2012), berbondong-bondong mendatangi rumah
Muhammad Hasan di Desa Palengaan Daja, Kecamatan Palengaan. Warga
penasaran dengan informasi adanya ular berkepala manusia yang
menghebohkan.
Rumah Hasan mendadak jadi lautan manusia dari
beberapa daerah. Salah satunya Anis Farhan, warga asal Desa Karang
Penang, Kabupaten Sampang. Ia mengaku penasaran untuk mengetahui
langsung ular aneh itu dengan mengajak tetangga dan anggota keluarganya
ke rumah Hasan.
"Semua keluarga saya diajak pakai mobil pikap terbuka untuk melihat langsung ular tersebut," terangnya kepada Kompas.com.
Ditambahkan
Anis, setelah jauh-jauh datang dari Kabupaten Sampang, ular itu benar
keberadaannya. Namun, dia merasa kecewa karena ular tersebut sudah
dikeringkan dan disimpan di dalam kaca.
"Agak kecewa melihat ular
yang menghebohkan itu karena perkiraan saya saat berangkat dari rumah,
ular itu masih hidup," uncapnya.
Sekilas ular berkepala manusia
itu memang menarik. Dari bagian kepala mirip tengkorak manusia dengan
rambut panjang berwarna kuning emas. Di bagian dada mirip manusia dan
memiliki jari-jari lima buah dengan kuku panjang berwarna kuning.
Di
bagian ekornya, memang ular lengkap dengan sisiknya melingkar. Besarnya
seperti jari telunjuk. Itulah ular yang menghebohkan itu.
Ular
itu menurut Muhammad Ghufron, tokoh masyarakat setempat, ditemukan oleh
Faesol, warga Desa Pamaroh, Kecamatan Trageh, Kabupaten Bangkalan. Benda
mati itu ditemukan pada tahun 1995 lalu dan kondisinya masih hidup.
Ular itu kemudian dinamakannya Blorong.
"Ular itu kemudian mati
sekitar satu tahun setelah ditemukan. Penemuannya bukan karena dicari
oleh pemiliknya, melainkan datang sendiri," kata Ghufron.
Benda
aneh itu berada di tangannya lantaran tiga hari yang lalu dirinya sedang
dalam perjalanan pulang dari Surabaya. Saat tiba di kompleks pedagang
kaki lima di rest area Suramadu sisi Madura, dirinya hendak
berbuka puasa di warung milik Faesol, tetapi ternyata warung tersebut
tidak menjual makanan. Sebab, kondisi Faesol sedang sakit batu ginjal.
"Dia
tidak punya uang untuk berobat lagi karena sudah lima tahun berobat ke
mana-mana tidak sembuh. Dokter memvonis jika penyakitnya ingin sembuh,
harus menjalani operasi dengan perkiraan biaya Rp 500 juta," cerita
Ghufron.
Setelah berbincang panjang lebar, Faesol kemudian
menceritakan jika punya benda menarik dan tidak pernah diberitahukan
kepada siapa pun. "Saya punya tawaran kepada Faesol agar ular berkepala
manusia itu dibawa ke Pamekasan untuk dipamerkan dengan memungut biaya
kepada orang yang ingin melihatnya," tambah Ghufron.
Setibanya di
Pamekasan, Ghufron membuat informasi dari mulut ke mulut dan membuat
selebaran kepada masyarakat. Informasi itu terus berkembang hingga
meluas ke ribuan warga. Bagi warga yang ingin melihat benda aneh itu,
harus merogoh gocek Rp 3.000 per orang.
Selama sehari, sudah 6.000
orang yang datang melihatnya. "Uang yang terkumpul nanti kami serahkan
kepada pemilik benda itu agar digunakan untuk berobat," ungkap Ghufron.
Sumber kompas.com
Ular Berkepala Manusia Hebohkan Warga Pamekasan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: